Senin, 03 Februari 2025

FUNGSI GAMBAR TEKNIK

 Gambar teknik berfungsi sebagai alat komunikasi dalam bidang teknik dan rekayasa. Berikut beberapa fungsi utama gambar teknik:


1. Sarana Komunikasi


Menyampaikan informasi teknis secara jelas dan akurat antara insinyur, teknisi, arsitek, dan pekerja lapangan.




2. Panduan dalam Pembuatan Produk


Menjadi referensi utama dalam proses manufaktur, perakitan, dan konstruksi.




3. Dokumentasi dan Arsip


Menyimpan rekam jejak desain untuk referensi di masa depan, perbaikan, atau produksi ulang.




4. Analisis dan Perencanaan


Membantu dalam menganalisis struktur, material, dan efisiensi suatu desain sebelum produksi dilakukan.




5. Mempermudah Perhitungan Teknik


Digunakan untuk menghitung dimensi, beban, dan kekuatan suatu komponen dengan presisi tinggi.




6. Standarisasi Produk


Mengikuti standar tertentu (seperti ISO, ANSI, atau SNI) agar semua pihak memahami spesifikasi dengan cara yang seragam.





Gambar teknik digunakan di berbagai bidang, seperti teknik mesin, sipil, elektro, dan arsitektur.


BAGIAN CHASIS PADA MOBIL

 1. Rangka

 2. Sistem transmisi

 3. Sistem kopling

 4. Sistem pemindah tenaga

 5. Sistem gardan

 6. Sistem rem

 7. Sistem kemudi

MENGUKUR CELAH ANTARA KAMPAS REM DENGAN TROMOL PADA MOBIL

 Mengukur celah antara kampas rem dengan tromol penting untuk memastikan rem bekerja dengan optimal dan tidak mengalami gesekan berlebih atau kelonggaran yang berisiko.


Alat yang Dibutuhkan:


1. Feeler Gauge (Pengukur Celah) – Untuk mengukur celah kecil dengan presisi.



2. Dial Indicator – Untuk pengukuran lebih akurat, terutama pada kendaraan yang memerlukan toleransi ketat.



3. Vernier Caliper (Jangka Sorong) – Bisa digunakan untuk pengukuran kasar jika feeler gauge tidak tersedia.




Langkah-Langkah Pengukuran:


1. Persiapan


Pastikan mobil dalam kondisi aman, gunakan dongkrak dan jack stand jika perlu.


Lepaskan roda untuk mendapatkan akses ke rem tromol.


Bersihkan area sekitar kampas dan tromol dari debu dan kotoran.



2. Pengukuran Celah dengan Feeler Gauge


Masukkan feeler gauge di antara kampas rem dan dinding tromol.


Geser feeler gauge hingga menemukan ukuran yang pas tanpa celah berlebih atau terlalu sempit.


Baca ukuran pada feeler gauge.



3. Pengukuran dengan Dial Indicator (Opsional, untuk Akurasi Lebih Tinggi)


Pasang dial indicator di tromol.


Putar tromol perlahan dan catat pergerakan jarum dial indicator.


Jika celah terlalu besar atau tidak merata, maka perlu dilakukan penyetelan.



4. Penyesuaian Celah


Jika celah terlalu besar, sesuaikan penyetelan adjuster rem tromol.


Jika celah terlalu kecil dan kampas bergesekan, kendurkan sedikit penyetelan adjuster.


Idealnya, celah kampas rem dengan tromol berada di kisaran 0,2 – 0,5 mm (tergantung spesifikasi pabrikan).



5. Uji Coba


Setelah penyetelan, putar tromol dengan tangan untuk memastikan tidak ada gesekan berlebih.


Pasang kembali roda dan lakukan pengujian rem dengan menekan pedal beberapa kali.





MENGUKUR DIAMETER DALAM REM TROMOL

 Mengukur diameter dalam rem tromol sangat penting untuk memastikan apakah tromol masih layak digunakan atau perlu diganti. Berikut langkah-langkahnya:


Alat yang Dibutuhkan:


1. Inside Micrometer (Mikrometer Dalam) – Untuk pengukuran presisi tinggi.



2. Vernier Caliper (Jangka Sorong Dalam) – Bisa digunakan jika mikrometer tidak tersedia.



3. Dial Bore Gauge – Alat khusus untuk mengukur diameter dalam dengan lebih akurat.




Langkah Pengukuran:


1. Pastikan Tromol Bersih


Bersihkan bagian dalam tromol dari debu, kotoran, atau sisa kampas rem.




2. Gunakan Inside Micrometer atau Dial Bore Gauge


Tempatkan alat di dalam tromol, sejajar dengan diameter yang akan diukur.


Tarik atau dorong alat hingga menyentuh dinding tromol pada titik terluas.


Baca hasil pengukuran pada skala alat.




3. Lakukan Pengukuran di Beberapa Titik


Ukur di beberapa bagian (atas, bawah, kiri, kanan) untuk memastikan keseragaman diameter.


Jika ada perbedaan ukuran signifikan, tromol bisa mengalami keausan tidak merata.




4. Bandingkan dengan Spesifikasi Pabrik


Cek spesifikasi maksimum diameter dalam tromol yang diperbolehkan.


Jika diameter melebihi batas yang direkomendasikan, tromol harus diganti atau direkondisi.





Catatan Penting:


Tromol yang aus berlebihan dapat menyebabkan rem kurang pakem dan tidak aman.


Jika hasil pengukuran mendekati batas maksimum, sebaiknya ganti tromol untuk mencegah risiko rem blong.


Pastikan alat ukur dikalibrasi dengan baik agar hasilnya akurat.





REKOMENDASI MERK OLI TRANSMISI MOBIL

 Berikut adalah beberapa rekomendasi merek oli transmisi mobil berdasarkan jenis transmisinya:


1. Oli Transmisi Manual (MTF - Manual Transmission Fluid)


Honda MTF → Direkomendasikan untuk mobil Honda manual.


Toyota Genuine Manual Transmission Fluid → Untuk mobil Toyota manual.


Shell Spirax S2 G 75W-90 → Cocok untuk berbagai merek mobil manual.


Castrol Manual VMX 80W-90 → Memiliki perlindungan aus yang baik.


Motul Gear 300 75W-90 → Cocok untuk mobil dengan transmisi manual performa tinggi.



2. Oli Transmisi Otomatis (ATF - Automatic Transmission Fluid)


Toyota ATF WS (World Standard) → Rekomendasi untuk mobil Toyota dengan transmisi otomatis.


Honda ATF DW-1 → Untuk mobil Honda dengan transmisi otomatis.


Aisin ATF AFW+ → Digunakan di banyak mobil Jepang.


Mobil ATF 3309 → Direkomendasikan untuk transmisi otomatis yang membutuhkan ATF Dexron III atau Mercon.


Castrol Transmax ATF Full Synthetic → Memberikan performa optimal dan tahan panas.



3. Oli CVT (Continuous Variable Transmission)


Honda HCF-2 → Direkomendasikan untuk mobil Honda dengan CVT.


Toyota CVT Fluid FE → Cocok untuk mobil Toyota dengan transmisi CVT.


Nissan NS-2 / NS-3 CVT Fluid → Untuk mobil Nissan dengan CVT.


Motul Multi CVTF → Bisa digunakan di berbagai merek mobil dengan CVT.


Castrol Transmax CVT → Untuk transmisi CVT modern.



4. Oli DCT (Dual-Clutch Transmission)


Liqui Moly Top Tec 1800 → Direkomendasikan untuk mobil Eropa dengan transmisi DCT.


Motul Multi DCTF → Bisa digunakan untuk berbagai merek dengan DCT.


Fuchs Titan DCTF → Cocok untuk kendaraan dengan transmisi DCT modern.


VW DSG Transmission Fluid → Rekomendasi untuk mobil Volkswagen dan Audi dengan DSG.



5. Oli Gardan / Differential (Gear Oil)


Shell Spirax S2 G 80W-90 → Cocok untuk gardan mobil biasa.


Motul Gear 300 LS 75W-90 → Direkomendasikan untuk mobil performa tinggi.


Castrol Axle Limited Slip 80W-90 → Cocok untuk mobil dengan diferensial LSD (Limited Slip Differential).


Liqui Moly Hypoid Gear Oil 75W-90 → Memberikan perlindungan optimal pada gardan.



Pastikan selalu menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk menjaga performa dan umur pakai transmisi.


JENIS-JENIS OLI TRANSMISI

 Oli transmisi berfungsi sebagai pelumas pada sistem transmisi kendaraan, baik manual maupun otomatis. Berikut adalah beberapa jenis oli transmisi berdasarkan penggunaannya:


1. Oli Transmisi Manual (MTF - Manual Transmission Fluid)


Digunakan pada transmisi manual.


Memiliki viskositas yang lebih kental dibanding oli transmisi otomatis.


Contoh spesifikasi: SAE 75W-80, SAE 75W-90, SAE 80W-90.


Standar API: GL-4 atau GL-5.



2. Oli Transmisi Otomatis (ATF - Automatic Transmission Fluid)


Digunakan pada transmisi otomatis.


Lebih encer dibanding oli transmisi manual.


Memiliki sifat anti gesek dan anti panas yang lebih baik.


Jenis ATF:


ATF Dexron/Mercon → Banyak digunakan di mobil Jepang dan Amerika.


ATF Type F → Khusus untuk transmisi otomatis lama (misalnya Ford).


CVT Fluid → Digunakan pada transmisi CVT (Continuous Variable Transmission).


DCT Fluid → Khusus untuk transmisi Dual-Clutch Transmission (DCT).




3. Oli Gearbox atau Oli Gardan (Gear Oil)


Digunakan pada diferensial/gardan kendaraan.


Lebih kental dibanding oli transmisi manual maupun otomatis.


Contoh spesifikasi: SAE 80W-90, SAE 85W-140.Standar API: GL-4 atau GL-5, tergantung kebutuhan kendaraan.



Setiap kendaraan memiliki rekomendasi oli transmisi yang berbeda, jadi pastikan untuk selalu mengecek buku manual kendaraan sebelum mengganti oli transmisi.


Sabtu, 01 Februari 2025

JENIS-JENIS BAN PADA MOBIL

 Ban mobil adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan karena berfungsi sebagai kontak langsung antara kendaraan dan permukaan jalan. Terdapat berbagai jenis ban mobil yang memiliki karakteristik dan kegunaan masing-masing, tergantung pada jenis kendaraan dan kondisi jalan yang dihadapi. Berikut adalah jenis-jenis ban pada mobil:



---


1. Ban Radial (Radial Ply Tire)


Fungsi: Ban radial adalah jenis ban mobil yang paling umum digunakan pada kendaraan modern.


Karakteristik:


Lapisan benang dalam ban dibuat sejajar dengan arah jari-jari (radial) dan disusun dalam bentuk lapisan bertumpuk.


Memiliki dinding samping yang lebih fleksibel dan tapak yang lebih keras.


Biasanya memberikan kenyamanan lebih baik dan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi.



Kelebihan:


Tahan lama dan memberikan kenyamanan berkendara yang baik.


Efisiensi bahan bakar lebih baik karena hambatan gulir yang lebih rendah.



Kekurangan:


Daya cengkeram pada jalan yang licin atau kasar bisa lebih rendah dibandingkan ban bias.





---


2. Ban Bias (Bias Ply Tire)


Fungsi: Ban bias adalah jenis ban yang lebih lama dan banyak digunakan pada kendaraan tua atau kendaraan komersial seperti truk.


Karakteristik:


Lapisan benang dalam ban disusun saling bersilangan di antara satu sama lain pada sudut tertentu, menciptakan lapisan diagonal.


Dinding samping cenderung lebih kaku, dan tapak ban lebih kuat.



Kelebihan:


Lebih tahan lama dan kuat, cocok untuk kendaraan yang membawa beban berat.


Memberikan kestabilan lebih baik pada kecepatan rendah.



Kekurangan:


Menghasilkan hambatan gulir yang lebih tinggi, sehingga mengurangi efisiensi bahan bakar.


Kurang nyaman karena dinding samping yang lebih kaku.





---


3. Ban Tubeless


Fungsi: Ban tubeless adalah ban yang tidak memerlukan ban dalam (inner tube) untuk menjaga tekanan udara.


Karakteristik:


Ban ini memiliki lapisan kedap udara di dalam dinding ban, yang memungkinkan udara untuk tetap berada di dalam ban tanpa perlu ban dalam.


Ban tubeless sering digunakan pada kendaraan modern karena lebih aman dan praktis.



Kelebihan:


Lebih aman karena jika terjadi kebocoran, udara akan keluar perlahan, mengurangi risiko ledakan mendadak.


Pemeliharaan lebih mudah karena tidak memerlukan ban dalam.


Lebih tahan terhadap kebocoran karena tidak ada celah antara ban dalam dan ban luar.



Kekurangan:


Mungkin sedikit lebih mahal dibandingkan ban dengan ban dalam.





---


4. Ban Radial Tubeless


Fungsi: Merupakan kombinasi antara ban radial dan teknologi tubeless.


Karakteristik:


Memiliki konstruksi ban radial (benang lapisan disusun radial) dan tanpa ban dalam (tubeless).


Menyediakan kenyamanan lebih baik, ketahanan terhadap kebocoran, serta efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi.



Kelebihan:


Menggabungkan keuntungan dari kedua teknologi, memberikan kenyamanan dan efisiensi bahan bakar.


Lebih aman dan lebih mudah dalam perawatan.



Kekurangan:


Harga sedikit lebih mahal dibandingkan dengan ban bias.





---


5. Ban All-Season (Musim Semua)


Fungsi: Ban all-season dirancang untuk digunakan sepanjang tahun dalam berbagai kondisi cuaca.


Karakteristik:


Memiliki pola tapak yang lebih serbaguna, bisa digunakan di jalan kering, basah, atau sedikit bersalju.


Tidak optimal untuk kondisi ekstrem seperti salju tebal atau cuaca sangat panas.



Kelebihan:


Cocok untuk penggunaan sehari-hari di berbagai kondisi cuaca.


Tidak perlu mengganti ban setiap musim.



Kekurangan:


Kinerja tidak setinggi ban musim panas dalam kondisi kering atau ban musim dingin dalam salju atau es.





---


6. Ban Musim Panas (Summer Tire)


Fungsi: Ban musim panas dirancang untuk memberikan kinerja terbaik pada kondisi cuaca hangat atau panas.


Karakteristik:


Memiliki komposisi karet dan pola tapak yang lebih keras, yang memberikan daya cengkeram lebih baik di jalan kering dan basah pada suhu tinggi.


Tidak cocok digunakan pada suhu rendah atau di salju.



Kelebihan:


Memberikan kinerja maksimal di jalan kering dan basah pada suhu tinggi.


Lebih efisien dalam hal performa dan konsumsi bahan bakar di musim panas.



Kekurangan:


Tidak cocok untuk cuaca dingin, salju, atau es.





---


7. Ban Musim Dingin (Winter Tire)


Fungsi: Ban musim dingin dirancang untuk digunakan pada kondisi jalan yang licin atau tertutup salju.


Karakteristik:


Memiliki komposisi karet yang lebih lembut dan pola tapak lebih dalam untuk memberikan daya cengkeram maksimal di salju dan es.


Ban musim dingin memiliki kemampuan untuk tetap elastis pada suhu rendah.



Kelebihan:


Memberikan daya cengkeram yang sangat baik di salju, es, dan kondisi dingin lainnya.


Lebih aman digunakan saat suhu turun di bawah 7°C.



Kekurangan:


Tidak cocok untuk digunakan di jalan kering atau suhu hangat, karena akan cepat aus dan mengurangi efisiensi bahan bakar.





---


8. Ban Off-Road (All-Terrain & Mud-Terrain)


Fungsi: Ban off-road dirancang khusus untuk kendaraan yang digunakan di luar jalan raya atau medan yang kasar, seperti SUV atau truk 4x4.


Karakteristik:


Ban all-terrain (AT) memiliki pola tapak yang lebih kasar dan dapat digunakan di berbagai jenis medan, baik jalan raya maupun off-road.


Ban mud-terrain (MT) memiliki pola tapak yang lebih dalam dan lebih besar untuk kondisi off-road yang lebih ekstrem, seperti lumpur dan salju tebal.



Kelebihan:


Memberikan daya cengkeram yang sangat baik di medan kasar.


Cocok untuk kendaraan yang sering digunakan di luar jalan raya.



Kekurangan:


Kebisingan lebih tinggi di jalan raya.


Kurang efisien dalam hal bahan bakar di jalan raya karena pola tapak yang lebih kasar.





---


9. Ban Run-Flat (Run-Flat Tire)


Fungsi: Ban run-flat dirancang untuk dapat bertahan meski kehilangan tekanan udara, sehingga Anda bisa melanjutkan perjalanan sementara waktu.


Karakteristik:


Memiliki dinding samping yang lebih kuat untuk menopang kendaraan meski ban kehilangan udara.


Dapat digunakan untuk melaju beberapa kilometer setelah terjadi kebocoran udara.



Kelebihan:


Tidak perlu mengganti ban segera setelah kebocoran, memberikan kenyamanan dan keamanan lebih dalam perjalanan.


Mengurangi risiko mogok mendadak.



Kekurangan:


Harga lebih mahal dan lebih berat dibandingkan dengan ban biasa.


Harus diganti jika mengalami kebocoran besar atau rusak.





---


10. Ban Tubed (Ban Dalam)


Fungsi: Ban tubed adalah jenis ban yang masih menggunakan ban dalam untuk menjaga tekanan udara.


Karakteristik:


Memiliki ban dalam yang terpisah dari ban luar untuk menjaga tekanan udara.


Banyak digunakan pada kendaraan dengan penggunaan khusus atau kendaraan dengan pelek tertentu.



Kelebihan:


Mudah diperbaiki jika terjadi kebocoran pada ban dalam.


Lebih murah untuk beberapa jenis kendaraan.



Kekurangan:


Lebih rentan terhadap kebocoran dan kehilangan tekanan udara dibandingkan dengan ban tubeless.





---


Poin Penting dalam Memilih Ban Mobil:


1. Jenis Kendaraan: Pilih ban yang sesuai dengan jenis kendaraan Anda, seperti ban off-road untuk SUV atau ban musim panas untuk mobil performa tinggi.



2. Kondisi Cuaca dan Medan: Sesuaikan pilihan ban dengan kondisi jalan dan cuaca tempat Anda tinggal atau tempat sering berkendara.



3. Performa dan Kenyamanan: Pertimbangkan apakah Anda mengutamakan kenyamanan berkendara, efisiensi bahan bakar, atau daya cengkeram di medan berat.





FUNGSI GAMBAR TEKNIK

 Gambar teknik berfungsi sebagai alat komunikasi dalam bidang teknik dan rekayasa. Berikut beberapa fungsi utama gambar teknik: 1. Sarana Ko...